Senin, 05 November 2012

Khadafi Lengser, Milisi Libya Saling Serang

TRIPOLI - Dua kelompok milisi di Libya terlibat dalam insiden saling serang di pusat kota Tripoli, Libya. Kondisi ini membuktikan Libya masih belum aman sejak lengsernya mantan pemimpin Li
bya Moammar Khadafi satu tahun lalu.

Saksi mata melaporkan kedua pihak yang bertikai saling menembakkan senapan mesin dan melemparkan granat. Pihak yang bertikai adalah kelompok Supreme Security Court (SSC) yang loyal terhadap Pemerintah Libya. Mereka terlibat saling serang dengan kelompok bernama Unit No. 8 yang dituduh telah membangkang.

Dalam pertempuran tersebut, kelompok milisi loyalis pemerintah juga ikut dibantu oleh aparat kepolisian setempat. Insiden tersebut dimulai setelah kelompok militan Unit No. 8 melakukan penculikan dan penyiksaan kepada dua orang warga Tripoli. Kelompok SSC kemudian memutuskan melakukan konfrontasi kepada kelompok Unit No. 8 sebagai tindakan hukuman.

SSC merupakan kelompok milisi terbesar di Tripoli. Mereka menguasai dan bertanggung jawab terhadap kondisi keamanan di hampir seluruh wilayah Tripoli. Unit No. 8 sendiri sebelumnya merupakan bagian dari SSC, namun kelompok itu kemuadian memutuskan untuk melepaskan diri dan melakukan pembangkangan.

“Permasalahannya adalah banyak kelompok milisi yang masih berpikir seperti saat terjadinya gerakan revolusi dan tidak mau ikut memelihara ketertiban," ungkap anggota kelompok militan SSC Mohamed Abu Shkiwa, seperti dikutip The Washington Post, Senin (5/11/2012).

Pimpinan SSC sebenarnya enggan untuk melawan sesama kelompok milisi yang berada di Tripoli. “Kami sebenarnya sangat sedih apabla kami harus menghadapi kelompok milisi lainnya, bagi kami mereka tetaplah teman seperjuangan kami saat revolusi terjadi," ungkap salah satu pemimpin SSC, Saad Garsallah.

Setahun setelah dijatuhkannya Moammar Khadafi, kelompok-kelompok milisi masih memiliki pengaruh besar dalam perpolitikan Libya. Pemerintah Libya saat ini dianggap masih lemah untuk dapat menjaga ketertiban di wilayah Libya. Aparat kepolisian masih kekurangan personil dan sumber daya, sedangkan militer Libya bahkan belum terbentuk sama sekali.
(okezone)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes