Senin, 05 November 2012

Warga Berupaya Halangi Zionis Hancurkan Sekolah

Hebron – PIP: Tentara Israel, Senin (5/11) menghancurkan dua bangunan yang berada di timur kota Yatha, selatan Hebron, Tepi Barat. Mereka juga berupaya menghancurkan sekolah Al-Fakhit dan membonglar pembangkit listrik tenaga surya yang ada pada bangunan tersebut.
Namun warga berupaya mencegahnya bersama para aktivis HAM hingga pembongkaran tersebut tidak jadi dilaksanakan. Tetapi pihak tentara memberikan surat peringatan pada warga, bahwa suatu saat mereka akan menhancurkan sekolah tersebut.
Sementara itu, menurut aktivis Isa Yuns Muhammad (37 tahun) yang menuturkan pada infopalestina menyebutkan, sejumlah jeep mobil Zionis diiringi dengan tank dan buldoser hendak melakukan eksekusi penghancuran gedung tersebut. Mereka hendak menghancurkan sebuah sekolah di Al;Fakhit yang mendidik sekitar 30 siswa dan siswi Palestina terdiri dari lima ruangan dengan tujuh guru.
Namun rencana tersebut batal akibat penolakan warga dan para guru serta aktivis asing. Sebelumnya, pengadilan Zionis mengeluaran surat keputusan yang menghentikan eksekusi penghancuran sekolah dan sel panel surya. Namun ternyata militer Israel terus melakukan rencana eksekusinya, walau sudah ada surat penghentian eksekusi dari pengadilan. (VOA-ISLAM)

Khadafi Lengser, Milisi Libya Saling Serang

TRIPOLI - Dua kelompok milisi di Libya terlibat dalam insiden saling serang di pusat kota Tripoli, Libya. Kondisi ini membuktikan Libya masih belum aman sejak lengsernya mantan pemimpin Li
bya Moammar Khadafi satu tahun lalu.

Saksi mata melaporkan kedua pihak yang bertikai saling menembakkan senapan mesin dan melemparkan granat. Pihak yang bertikai adalah kelompok Supreme Security Court (SSC) yang loyal terhadap Pemerintah Libya. Mereka terlibat saling serang dengan kelompok bernama Unit No. 8 yang dituduh telah membangkang.

Dalam pertempuran tersebut, kelompok milisi loyalis pemerintah juga ikut dibantu oleh aparat kepolisian setempat. Insiden tersebut dimulai setelah kelompok militan Unit No. 8 melakukan penculikan dan penyiksaan kepada dua orang warga Tripoli. Kelompok SSC kemudian memutuskan melakukan konfrontasi kepada kelompok Unit No. 8 sebagai tindakan hukuman.

SSC merupakan kelompok milisi terbesar di Tripoli. Mereka menguasai dan bertanggung jawab terhadap kondisi keamanan di hampir seluruh wilayah Tripoli. Unit No. 8 sendiri sebelumnya merupakan bagian dari SSC, namun kelompok itu kemuadian memutuskan untuk melepaskan diri dan melakukan pembangkangan.

“Permasalahannya adalah banyak kelompok milisi yang masih berpikir seperti saat terjadinya gerakan revolusi dan tidak mau ikut memelihara ketertiban," ungkap anggota kelompok militan SSC Mohamed Abu Shkiwa, seperti dikutip The Washington Post, Senin (5/11/2012).

Pimpinan SSC sebenarnya enggan untuk melawan sesama kelompok milisi yang berada di Tripoli. “Kami sebenarnya sangat sedih apabla kami harus menghadapi kelompok milisi lainnya, bagi kami mereka tetaplah teman seperjuangan kami saat revolusi terjadi," ungkap salah satu pemimpin SSC, Saad Garsallah.

Setahun setelah dijatuhkannya Moammar Khadafi, kelompok-kelompok milisi masih memiliki pengaruh besar dalam perpolitikan Libya. Pemerintah Libya saat ini dianggap masih lemah untuk dapat menjaga ketertiban di wilayah Libya. Aparat kepolisian masih kekurangan personil dan sumber daya, sedangkan militer Libya bahkan belum terbentuk sama sekali.
(okezone)

Polisi Sita Ratusan Peluru & Senpi di Papua

JAYAPURA - Jajaran Polda Papua menggelar Operasi Aman Matoa II untuk menumpas peredaran amunisi dan bahan peledak sejak 30 Oktober hingga 4 November 2012.

Hasilnya, polisi berhasil menyita peluru sebanyak 253 butir dan satu pistol jenis revolver S&W. Polisi juga sudah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata dan amunisi ilegal itu.

Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, saat gelar barang bukti di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin (5/11/2012), menjelaskan, barang bukti tersebut didapat dalam penggerebekan di beberapa lokasi.

Saat penggerebekan di sebuah kontrakan di Jalan Merpati, Kamkey, Distrik Abepura, pada 30 Oktober lalu. Di tempat itu, polisi menangkap empat orang, yakni EH, YJW, YP, dan AK.

Hasil pengembangan penggerebekan tersebut, lanjut Sumerta, polisi menangkap KRW di Kota Jayapura.

Selanjutnya, pada 31 Oktober sekira pukul 19.00 WIT, polisi menangkap seorang pria berinisial OG di kawasan PTC, Entrop, Jayapura Selatan. Dari OG, polisi mendapati 184 butir peluru campuran kaliber 7,62 dan 5,56 milimeter, dua lembar kuitansi, dan uang tunai Rp3 juta.

Pada 1 November sekira pukul 07.00 WIT, polisi kembali menangkap YK yang membawa sepucuk pistol revolver S&W bersama 48 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, uang tunai, dan tas hitam. YK ditangkap saat akan turun dari KM Dorolonda di Jayapura.

Tujuh tersangka dan dua yang belum disebut, kini ditahan di Mapolda Papua. Mereka dikenakan Pasal 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senpi dan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun.

Saat ini, polisi masih mengejar 19 orang lagi yang sudah dalam masuk daftar pencarian orang.
(okezone)

Tentang Kami


              Militer-indonesiaku merupakan blog yang memberitakan info tentang dunia militer di Indonesia dan kegiatan militer di berbagai negara yang sedang hangat untuk di perbincangkan. Melihat banyak terjadi konflik – konflik antar negara maka sangat dibutuhkan sebuah media yang memberikan info yang real untuk dipublikasikan.

                Pemberitaan tidak memihak kepada siapa saja, seluruh info yang diberikan sesuai apa yang benar terjadi. Selain wawancara langsung berita yang kami update juga bisa dari web atau blog yang terpercaya seperti web yang memberikan info tentang Palestina misalkan WWW.VOA-ISLAM.COM dll.

                Semoga dengan adanya blog ini bermanfaat bagi anda yang hobi tentang dunia militer. Disini kami akan memberikan berita yang benar – benar real dan tidak memihak. I Love Indonesia

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes